Strategi Inovatif Mengajarkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti di Sekolah Menengah Pertama

Admin/ Juli 5, 2025/ Pendidikan

Mengajarkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) memerlukan lebih dari sekadar metode konvensional. Di era digital ini, guru dituntut untuk menerapkan strategi inovatif agar materi PABP dapat diterima dan diinternalisasi oleh siswa secara efektif. Tujuan utama adalah tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membentuk karakter dan moral yang kuat pada diri siswa di tengah tantangan zaman.

Salah satu pendekatan yang efektif adalah pembelajaran berbasis proyek. Misalnya, pada semester genap tahun ajaran 2024/2025, siswa kelas VII SMP Cemerlang di kota Bandung, Jawa Barat, terlibat dalam proyek “Membangun Komunitas Berbasis Nilai”. Mereka diminta untuk mengidentifikasi masalah sosial di lingkungan sekitar, merumuskan solusi berdasarkan nilai-nilai agama dan budi pekerti, dan mengimplementasikannya dalam skala kecil. Hasil proyek ini dipresentasikan di hadapan orang tua dan perwakilan RT/RW setempat pada tanggal 20 Mei 2025. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif, berkolaborasi, dan melihat relevansi PABP dalam kehidupan nyata.

Selain itu, pemanfaatan teknologi menjadi strategi inovatif yang tak bisa diabaikan. Guru bisa menggunakan platform digital interaktif, video edukasi, atau bahkan membuat kuis berbasis game untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Sebagai contoh, di SMP Bhinneka Tunggal Ika di Yogyakarta, guru PABP, Bapak Bayu Santoso, rutin menggunakan aplikasi gamifikasi untuk evaluasi materi toleransi beragama setiap hari Kamis. Metode ini terbukti meningkatkan antusiasme siswa dan membuat mereka lebih mudah mengingat konsep-konsep penting. Selain itu, kolaborasi dengan pihak eksternal, seperti tokoh agama, psikolog, atau bahkan petugas kepolisian dari Polsek setempat, misalnya AKP Rina Sari dari Unit Binmas pada saat kegiatan sosialisasi bahaya narkoba pada 12 Maret 2024, juga dapat memperkaya perspektif siswa tentang nilai-nilai moral dan etika.

Penting untuk diingat bahwa strategi inovatif dalam PABP harus selalu berpusat pada siswa. Memberikan ruang bagi mereka untuk berdiskusi, bertanya, dan mengekspresikan pandangan mereka tentang isu-isu moral akan meningkatkan keterlibatan. Pada akhirnya, melalui beragam strategi inovatif ini, diharapkan PABP tidak hanya menjadi mata pelajaran, tetapi juga pembentuk jiwa dan karakter siswa yang berakhlak mulia, siap menghadapi masa depan dengan integritas.

Share this Post