Kurikulum Merdeka di SMP: Fleksibilitas untuk Potensi Siswa
Kurikulum Merdeka telah menjadi angin segar dalam dunia pendidikan Indonesia, membawa semangat baru khususnya di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Berbeda dengan kurikulum sebelumnya yang lebih kaku, Kurikulum Merdeka menawarkan fleksibilitas yang lebih besar bagi sekolah, guru, dan siswa untuk menggali potensi secara maksimal. Pendekatan ini berfokus pada pembelajaran yang mendalam, relevan, dan bermakna, di mana siswa menjadi pusat dari proses pendidikan. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, inovatif, dan mampu menumbuhkan karakter profil pelajar Pancasila.
Fleksibilitas dalam Kurikulum Merdeka terlihat dari adanya proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Proyek ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengembangkan karakter dan kompetensi non-akademik melalui kegiatan lintas disiplin ilmu. Misalnya, siswa kelas 7 di sebuah SMP di Yogyakarta pada bulan April 2025 melakukan proyek P5 bertema “Kewirausahaan Berkelanjutan”, di mana mereka belajar mengolah sampah plastik menjadi produk bernilai jual, sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan dan jiwa wirausaha. Proyek ini dibimbing oleh guru dari berbagai mata pelajaran dan kadang melibatkan mentor dari komunitas lokal atau pelaku UMKM.
Selain itu, Kurikulum Merdeka juga memberikan keleluasaan bagi guru untuk mengembangkan modul ajar yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan siswa di daerah masing-masing. Guru tidak lagi terpaku pada satu buku teks, melainkan dapat berinovasi dalam metode pengajaran dan asesmen. Ini memungkinkan pembelajaran yang lebih personal dan relevan. Implementasi kurikulum ini juga didukung oleh program pelatihan guru yang intensif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan target 70% guru SMP di Indonesia telah memahami dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada akhir tahun 2024. Meskipun ada tantangan dalam adaptasi, semangat fleksibilitas yang diusung oleh Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menjadi kunci untuk membuka potensi tak terbatas pada setiap siswa SMP, mempersiapkan mereka menjadi individu yang berdaya saing dan berkarakter di masa depan.